Penawaran untuk cold-rolled dan hot-dipped galvanized coil di Eropa meningkat dalam seminggu hingga 11 Januari meskipun minat pembeli terbatas pada material tersebut.
Permintaan tetap tidak terdengar karena pelaku pasar baru saja melanjutkan aktivitas setelah liburan.Dan meskipun restocking diperkirakan akan segera dimulai, situasinya tidak mungkin berubah secara drastis karena berkurangnya permintaan dari konsumen akhir.
“Tampaknya koil hilir tidak sebagus koil hot-rolled, kami masih belum sepenuhnya memahami permintaan dari otomotif,” kata seorang distributor.
Pendekatan bullish dari pabrik telah didukung oleh pemulihan permintaan yang diharapkan, kebangkitan di pasar Asia dan kebutuhan untuk menutup biaya energi yang tinggi.
Platts menilai harga CRC domestik di Eropa Utara sebesar Eur830/mt ex-works Ruhr 11 Jan, naik sebesar Eur30/mt per hari dan sebesar Eur45/mt per minggu.
Penawaran dari pabrik Eropa Utara dilaporkan setara dengan Eur830-840/mt ex-works, penawaran dari pabrik baja Jerman – dengan harga Eur860-880/mt ex-works Ruhr.Produsen mengestimasi nilai yang dapat diperdagangkan sebesar Eur840-880/mt ex-works Ruhr.
Penilaian untuk CRC domestik di Eropa Selatan meningkat sebesar Eur10/mt dalam seminggu menjadi Eur770/mt ex-works Italia pada 11 Januari. Penilaian didasarkan pada nilai yang dapat diperdagangkan dan penawaran yang didengar di Eur760-780/mt ex-works Italia.
Platts menilai harga koil galvanis celup panas domestik di wilayah tersebut pada Eur780/mt ex-works Italy, tidak berubah pada minggu ini.Penawaran material telah terdengar di Eur750-770/mt ex-works.Seorang pembeli memperkirakan harga kemungkinan akan segera mencapai Eur820/mt ex-works Italia dan produsen memperkirakan harga jangka pendek yang dapat dicapai pada Eur880/mt ex-works Italia.
Platts menilai harga koil galvanis celup panas domestik di Eropa Barat Laut sebesar Eur830/mt ex-works Ruhr pada 11 Januari, naik Eur30/mt pada minggu ini.
Penawaran bahan telah terdengar di kisaran dari Eur800-880/mt ex-works Ruhr.
Platts adalah bagian dari S&P Global Commodity Insights.
—Maria Tanatar